Download Anti Virus Gratis : Smadav
Biasanya software antivirus tidak bisa di-install ber-barengan dengan antivirus lainnya, dikarenakan biasanya antivirus dirancang untuk menjadi antivirus utama pada komputer anda.
Lain halnya dengan Antivirus Smadav, Smadav merupakan antivirus yang di rancang sebagai proteksi tambahan untuk PC kamu, sehingga bisa dipastikan dapat berjalan dengan baik walaupun sudah ada antivirus lain yang terinstal di komputer anda, dengan kata lain anti virus Smadav berfungsi sebagai lapis proteksi kedua setelah antivirus utama yang anda instal di PC
Smadav tidak akan menambah berat kinerja penggunaan komputer kamu. Jadi, menggabunkan antara Smadav dan antivirus lainya yang diinstal pada komputer kamu akan lebih memperkuat perlindungan komputer kamu dari infeksi virus.
Selain scanning dan perlindungan aktif terhadap komputer kamu dari virus, Smadav dapat memindai registri untuk memindai semua informasi jahat, bukan memindai registri untuk informasi kesalahan generik seperti yang dilakukan kebanyakan registry cleaner.
Selain scanning dan perlindungan aktif terhadap komputer kamu dari virus, Smadav dapat memindai registri untuk memindai semua informasi jahat, bukan memindai registri untuk informasi kesalahan generik seperti yang dilakukan kebanyakan registry cleaner.
Proses instalasi program dan perjanjian lisensi ditulis dalam bahasa Indonesia dan kamu tidak akan mendapatkan kesempatan untuk mengubah bahasa ke bahasa inggris sampai sudah benar-benar menginstal Smadav.
Tata letak semua fitur Smadav diatur untuk menjadi mudah untuk dipahami. Pada tampilan Smadav tidak ada iklan yang tampak. Antivirus Smadav menyelesaikan scaning virus scan sekitar 40 menit, tidak terlalu cepat dibandingkan dengan antivirus lainya.
Pengembang | : | www.smadav.net |
Ukuran File | : | 1,2 MB |
OS | : | Win 8 / Win 7 / Vista/ XP |
Rating Pengguna | : |
Read more: http://www.downloadsoftwaregratisan.com/2014/01/Download-Gratis-Anti-Virus-Smadav-Terbaru-2014-Rev-96.html#ixzz3I3XJCA1y
Under Creative Commons License: Attribution
Follow us: @freedownload_id on Twitter | DoSoGa on Facebook
tentang KU
Wirausaha adalah seseorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya system ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, menghasilkan imbalan financial yang nyata.
Wirausaha di berbagai industry membantu perekonomian dengan menyediakan pekerjaan dan memproduksi barang dan jasa bagi konsumen dalam negeri maupun di luar negeri.
Meskipun perusahaan raksasa menarik perhatian banyak publik akan tetapi bisnis kecil dan kegiatan kewirauasahaannya setidaknya memberikan andil nyata bagi kehidupan sosial dan perekonomian dunia.
IMBALAN DALAM WIRAUSAHA
Tiap orang tertarik kepada kewirausahaan kerena berbagai imbalan yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori dasar : Laba, Kebebasan, dan kepuasan dalam menjalani hidup.
A. Imbalan Berupa Laba
Wirausaha mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Dengan demikian imbalan berupa laba merupakan motofasi yang kuat bagi wirausaha tertentu.
Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan. Beberapa wirausaha mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau membagikan laba tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang pantas.
B. Imbalan Berupa Kebebasan
Kebebasan untuk menjalankan perusahaannya merupakan imbalan lain bagi seorang wirausaha. Hasil survey dalam bisnis berskala kecil tahun 1991 menunjukkan bahwa 38% dari orang-orang yang meninggalkan pekerjaan nya di perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaan sendiri. Beberapa wirasuaha menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadnya secara fleksibel. Kenyataannya banyak wirausaha tidak mengutamakan fleksibiltas disatu sisi saja. Akan tetapi wirausaha menghargai kebebasan dalam karir kewirausahaan, seperti mengerjakan urusan mereka dengan cara sendiri, memungut laba sendiri dan mengatur jadwal sendiri.
C. Imbalan Berupa Kepuasan Dalam Menjalani Hidup
Wirausaha sering menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Pekerjaan yang mereka lakukan memberikan kenikmatan yang berasal dari kebebasan dan kenikmatan ini merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan jasa perusahaan. Banyak perusahaan yang dikelolah oleh wirausaha tumbuh menjadai besar akan tetapi ada juga yang relative tetap berskala kecil.
TANTANGAN BERWIRAUSAHA
Meskipun imbalan dalam berwirasuaha menggiurkan, tapi ada juga biaya yang berhubungan dengan kepemilikan bisnis tersebut. Memulai dan mengoperasikan bisnis sendiri membutuhkan kerja keras, menyita banyak waktu dan membutuhkan kekuatan emosi. Kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada bagi wirausaha, tidak ada jaminan kesuksesan. Wirausaha harus menerima berbagai resiko berhubungan dengan kegagalan bisnis. Tantangan berupa kerja keras, tekanan emosional, dan risiko meminta tingkat komitmen dan pengorbanan jika kita mengharapkan mendapatkan imbalan.
KARAKTERISITK WIRAUSAHA
Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses. Gooffrey G. Meredith (1996; 5-6) mengemungkakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut :
Pendapat lain M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemungkakan delapan karakteristik yang meliputi :
- Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
- Lebih memilih risiko yang moderat.
- Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
- Selalu menghendaki umpan balik yang segera
- Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan
- Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik .
- Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah
- Selalu menilai prestasi dengan uang.
Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimis yang tingggi karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelolah secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya.
Dalam mencapai keberhasilannya, seorang wirausaha memiliki ciri-ciri tertentu pula. Dalam Enterpreneurship and Small Enterprise Development Report (1986) yang dikutip oleh M. Scarborough dan Thomas W. immerer 1993;5) dikemungkinan beberapa karakteristik kewirausahaan yang berhasil,
Diantaranya memiliki ciri-ciri :
- Proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas
- Berorientasi pada prestasi, yang tercermin dalam padangan dan bertindak terhadap peluang, orientasi efisiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan, berencana, dan mengutamakan monitoring
- Komitmen kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan hubungan bisnis.
Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan
Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan ketramplan berfikir, seseorang menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan ketrampilan berpikir digunakan otak sebelah kiri, ciri-cirinya :
- Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih baik?
- Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin
- Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda
- Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang satu jawaban yang benar
- Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai sukses
- Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi
- Memiliki ketrampilan helicopter yaitu kemampuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas kemudian memfokuskannnya pada kebutuhan un
Bahasa Indonesia : Puisi
Ibu Cinta Kasihku
Ibu…
Engkau lah surga dunia ku
Engkau selalu menemaniku
Disetiap suka dan dukaku
Betapa menyesalnya diriku
Karena perbuatanku kepadamu
Ibu…
Engkau slalu menasehatiku
Meskipun disaat ku menyakitimu
Setiap kata yang engkau katakan kepadaku
Membuat hatiku sedih dan merenung
Betapa engkau kecewanya kepadaku
Ibu…
Engkau lah surga dunia ku
Engkau selalu menemaniku
Disetiap suka dan dukaku
Betapa menyesalnya diriku
Karena perbuatanku kepadamu
Ibu…
Engkau slalu menasehatiku
Meskipun disaat ku menyakitimu
Setiap kata yang engkau katakan kepadaku
Membuat hatiku sedih dan merenung
Betapa engkau kecewanya kepadaku
Ibu…
Kasihsayangmu kepadaku
Seperti udara yang selalu ada disekelilingku
Menyelimuti disetiap siang dan malamku
Engkau bekerja susah payah untuk anakmu
Tapi aku slalu menyepelekanmu
Ibu…
Terimakasih atas cinta dan kasih sayangmu
Takkan pernah ada orang yang sepertimu
Bertahun tahun engkau merawatku
Sehingga aku ingin berusaha menjadi nomor Satu
Seperti udara yang selalu ada disekelilingku
Menyelimuti disetiap siang dan malamku
Engkau bekerja susah payah untuk anakmu
Tapi aku slalu menyepelekanmu
Ibu…
Terimakasih atas cinta dan kasih sayangmu
Takkan pernah ada orang yang sepertimu
Bertahun tahun engkau merawatku
Sehingga aku ingin berusaha menjadi nomor Satu
Terimakasih ibu kasih sayangmu takkan pernah terganti…
CERPEN
Aku mulai mengenalnya ketika aku duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar. Tetapi aku dengan dia tidak terlalu akrab. Barulah ketika memasuki kelas 6 SD, aku menjalin persahabatan yang erat dengan dia. Sebut saja nama sahabatku itu Santi.
Menurutku Santi adalah sosok sahabat yang baik, ceria dan perhatian. Tetapi, sifat yang ku benci dari dia adalah suka ngejahilin teman-temannya. Aku pun tak luput terkena sasaran kejahilan dia kadang aku pun merasa jengkel karena ulahnya itu. Tetapi, biarpun begitu kami tetap menjalin persahabatan yang sangat baik. Kami pun sering bermain bersama, belajar bersama dan pergi mengaji pun bersama-sama.
Ketika tamat SD, kami pun memasuki sekolah yang sama pula. Cuma bedanya adalah ketika SD kami satu kelas tetapi di SMP kami berlainan kelas. Namun, biarpun seperti itu kami, kami tidak saling melupakan. Walaupun aku dan Santi mempunyai teman-teman baru, namun persahabatanku dengannya tetap harmonis seperti dulu. Bahkan aku mempunyai banyak teman karena teman-temannya Santi menjadi temanku juga.
Begitulah hari demi hari silih berganti hingga tak terasa aku dan Santi telah duduk di bangku kelas 2 SMP. Ketika pulang sekolah, tiba-tiba Santi menghampiriku “Ehh Aulia kamu nggak pulang ya?” tanya Santi padaku yang tengah berdiri di depan gerbang sekolah. “Ohh, pulang kok, cuma aku lagi nunggu ojek nih” jawabku. “Loohh, itu kan banyak ojek, kenapa kamu nggak mau naik?” tanya Santi lagi. “Hmm, nggak ah, aku takut! soalnya aku nggak berani naik ojek sembarangan, aku tuh biasanya naik ojek yang aku kenal. Oh ya, kamu pulang sama siapa Santi?” kali ini aku yang bertanya pada Santi lalu Santi pun menjawab “aku pulang sendirian dan aku juga lagi nunggu ojek yang aku kenal”. “Ohh, kalau begitu kita naik ojek berdua aja, kan jalur kita sama” usulku. “Baiklah” jawab Santi dengan senyumannya.
Rumahku dengan rumah Santi tidak terlalu jauh, rumahku berada di samping jalan yang penuh dengan keramaian dan sangat mudah untuk ditemui. Tetapi, untuk menempuh rumah Santi, kita harus menaiki tanjakan yang kadang membuat kaki kita terasa pegal. Namun sekarang aku sudah jarang bermain ke rumah Santi.
Keesokan harinya, Santi tidak masuk sekolah bahkan sampai seminggu lamanya. Aku pun khawatir, aku takut terjadi apa-apa dengan dirinya. Aku ingin sekali menemui dan menanyakan kabarnya tetapi tidak sempat karena, pekerjaan rutinku di rumah sangat banyak. Ketika aku sedang menyapu di halaman rumah, tiba-tiba terlihat olehku Yuni, temanku yang jarak rumahnya dekat dengan Santi. Barangkali dari Yuni aku bisa mendapatkan informasi tentang keadaan Santi. Lalu aku pun bergegas menghampirinya, tanpa basa basi aku pun langsung menanyakan bagaimana keadaan Santi “Yun, kenapa sih Santi jarang masuk sekolah? emangnya dia kenapa?” tanyaku. Lalu Yuni menjawab “ohh, dia sedang sakit”. “Haah? dia sakit apa?” tanyaku lagi dengan ekspresi terkejut. “Aku juga nggak tau apa penyakitnya, ada yang bilang demam, ada juga yang bilang kalau penyakitnya itu datang dari makhluk halus soalnya dia sering nggak sadarkan diri, maksudku dia sering kesurupan” jawab Yuni dengan muka serius. “Astaga, kok bisa begitu ya? semoga aja dia cepat sembuh, oh ya tolong sampaikan ke dia, maaf aku nggak bisa pergi jenguk soalnya pekerjaan rumah numpuk, nanti kalau ada waktu, aku pasti datang ke rumahnya”. “Iya deh ntar aku sampaikan, ya udah aku buru-buru nih, aku pulang dulu ya Aulia”. “Iya, hati-hati Yun” jawabku.
Keesokan harinya, tanggal 5 Oktober 2012, bertepatan denga hari Jum’at, aku pergi ke sekolah dengan sikapku yang biasa saja. Ketika aku sampai di depan pos penjaga sekolah, aku melihat banyak sekali teman yang sekelas dengan Santi tengah asyik mengobrol. Lalu, aku pun menghampiri mereka “Hai, kalian sudah tau nggak bagaimana kabarnya Santi?” tanyaku pada mereka, lalu salah seorang dari mereka menjawab “belum tahu, soalnya dia nggak pernah ada kabarnya”. “Lalu, mengapa kalian tidak pergi ke rumahnya untuk memastikan keadaannya?” tanyaku lagi. “Kami tidak tahu alamat rumahnya”. “Lohh, bukannya kalian punya teman yang bernama Ida? Ida itu kan teman dekatnya Santi, aku yakin, Ida pasti tahu rumahnya Santi” kataku. “Oh iya bener juga, ntar kita tanyakan pada Ida”.
Setelah pulang sekolah, aku pun berbaring sebentar sembari menuungu adzan zuhur, setelah itu aku bergegas mengambil air wudhu dan sholat. Setelah selesai sholat, aku pun berniat hendak tidur siang. Namun tiba-tiba, aku mendengar kabar bahwa Santi telah meninggal dunia. Mendengar kabar itu, aku langsung terkejut. Seketika tubuhku terasa ringan bagaikan kapas, lunglai bagai tak bertulang, hatiku terpaku, lidahku pun terasa kelu hingga tak mampu untuk mengucapkan sepatah katapun. Tak terasa, butir-butir air mengalir dari kedua kelopak mataku.
Aku benar-benar tidak percaya bahwa Santi akan mengalami takdir kematian secepat itu. Rasanya baru kemarin aku bertemu dengannya, mengajaknya berbicara. Tapi, apa mau dikata, semua itu sudah menjadi kehendak yang Maha Kuasa. Aku hanya berdoa semoga Santi mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya.
Lalu sekitar jam 3 sore, aku pergi ke rumah Santi untuk melayatnya dan menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga Santi. Aku pun masuk ke dalam rumah Santi. Aku melihat Santi terbaring dengan tubuh ditutupi kain batik berwarna coklat. Aku pun tak sanggup melihatnya, lalu aku pun keluar dengan berurai air mata.
Rasa sedih dan kecewa bercampur jadi satu. Aku benar-benar merasa kehilangan sosok sahabat terbaik dalam hidupku. Lalu aku pun pergi ke tempat dimana Santi akan dimakamkan, agar aku bisa menyaksikan sekaligus melepas kepergiannya untuk terakhir kali sebelum ia menghadap kepada Sang Ilahi, serta mendoakan agar ia diterima di Sisi Allah yang Maha Kuasa.
“Selamat jalan Santi, semoga kamu bahagia di alam sana”
CERPEN
Aku mulai mengenalnya ketika aku duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar. Tetapi aku dengan dia tidak terlalu akrab. Barulah ketika memasuki kelas 6 SD, aku menjalin persahabatan yang erat dengan dia. Sebut saja nama sahabatku itu Santi.
Menurutku Santi adalah sosok sahabat yang baik, ceria dan perhatian. Tetapi, sifat yang ku benci dari dia adalah suka ngejahilin teman-temannya. Aku pun tak luput terkena sasaran kejahilan dia kadang aku pun merasa jengkel karena ulahnya itu. Tetapi, biarpun begitu kami tetap menjalin persahabatan yang sangat baik. Kami pun sering bermain bersama, belajar bersama dan pergi mengaji pun bersama-sama.
Ketika tamat SD, kami pun memasuki sekolah yang sama pula. Cuma bedanya adalah ketika SD kami satu kelas tetapi di SMP kami berlainan kelas. Namun, biarpun seperti itu kami, kami tidak saling melupakan. Walaupun aku dan Santi mempunyai teman-teman baru, namun persahabatanku dengannya tetap harmonis seperti dulu. Bahkan aku mempunyai banyak teman karena teman-temannya Santi menjadi temanku juga.
Begitulah hari demi hari silih berganti hingga tak terasa aku dan Santi telah duduk di bangku kelas 2 SMP. Ketika pulang sekolah, tiba-tiba Santi menghampiriku “Ehh Aulia kamu nggak pulang ya?” tanya Santi padaku yang tengah berdiri di depan gerbang sekolah. “Ohh, pulang kok, cuma aku lagi nunggu ojek nih” jawabku. “Loohh, itu kan banyak ojek, kenapa kamu nggak mau naik?” tanya Santi lagi. “Hmm, nggak ah, aku takut! soalnya aku nggak berani naik ojek sembarangan, aku tuh biasanya naik ojek yang aku kenal. Oh ya, kamu pulang sama siapa Santi?” kali ini aku yang bertanya pada Santi lalu Santi pun menjawab “aku pulang sendirian dan aku juga lagi nunggu ojek yang aku kenal”. “Ohh, kalau begitu kita naik ojek berdua aja, kan jalur kita sama” usulku. “Baiklah” jawab Santi dengan senyumannya.
Rumahku dengan rumah Santi tidak terlalu jauh, rumahku berada di samping jalan yang penuh dengan keramaian dan sangat mudah untuk ditemui. Tetapi, untuk menempuh rumah Santi, kita harus menaiki tanjakan yang kadang membuat kaki kita terasa pegal. Namun sekarang aku sudah jarang bermain ke rumah Santi.
Keesokan harinya, Santi tidak masuk sekolah bahkan sampai seminggu lamanya. Aku pun khawatir, aku takut terjadi apa-apa dengan dirinya. Aku ingin sekali menemui dan menanyakan kabarnya tetapi tidak sempat karena, pekerjaan rutinku di rumah sangat banyak. Ketika aku sedang menyapu di halaman rumah, tiba-tiba terlihat olehku Yuni, temanku yang jarak rumahnya dekat dengan Santi. Barangkali dari Yuni aku bisa mendapatkan informasi tentang keadaan Santi. Lalu aku pun bergegas menghampirinya, tanpa basa basi aku pun langsung menanyakan bagaimana keadaan Santi “Yun, kenapa sih Santi jarang masuk sekolah? emangnya dia kenapa?” tanyaku. Lalu Yuni menjawab “ohh, dia sedang sakit”. “Haah? dia sakit apa?” tanyaku lagi dengan ekspresi terkejut. “Aku juga nggak tau apa penyakitnya, ada yang bilang demam, ada juga yang bilang kalau penyakitnya itu datang dari makhluk halus soalnya dia sering nggak sadarkan diri, maksudku dia sering kesurupan” jawab Yuni dengan muka serius. “Astaga, kok bisa begitu ya? semoga aja dia cepat sembuh, oh ya tolong sampaikan ke dia, maaf aku nggak bisa pergi jenguk soalnya pekerjaan rumah numpuk, nanti kalau ada waktu, aku pasti datang ke rumahnya”. “Iya deh ntar aku sampaikan, ya udah aku buru-buru nih, aku pulang dulu ya Aulia”. “Iya, hati-hati Yun” jawabku.
Keesokan harinya, tanggal 5 Oktober 2012, bertepatan denga hari Jum’at, aku pergi ke sekolah dengan sikapku yang biasa saja. Ketika aku sampai di depan pos penjaga sekolah, aku melihat banyak sekali teman yang sekelas dengan Santi tengah asyik mengobrol. Lalu, aku pun menghampiri mereka “Hai, kalian sudah tau nggak bagaimana kabarnya Santi?” tanyaku pada mereka, lalu salah seorang dari mereka menjawab “belum tahu, soalnya dia nggak pernah ada kabarnya”. “Lalu, mengapa kalian tidak pergi ke rumahnya untuk memastikan keadaannya?” tanyaku lagi. “Kami tidak tahu alamat rumahnya”. “Lohh, bukannya kalian punya teman yang bernama Ida? Ida itu kan teman dekatnya Santi, aku yakin, Ida pasti tahu rumahnya Santi” kataku. “Oh iya bener juga, ntar kita tanyakan pada Ida”.
Setelah pulang sekolah, aku pun berbaring sebentar sembari menuungu adzan zuhur, setelah itu aku bergegas mengambil air wudhu dan sholat. Setelah selesai sholat, aku pun berniat hendak tidur siang. Namun tiba-tiba, aku mendengar kabar bahwa Santi telah meninggal dunia. Mendengar kabar itu, aku langsung terkejut. Seketika tubuhku terasa ringan bagaikan kapas, lunglai bagai tak bertulang, hatiku terpaku, lidahku pun terasa kelu hingga tak mampu untuk mengucapkan sepatah katapun. Tak terasa, butir-butir air mengalir dari kedua kelopak mataku.
Aku benar-benar tidak percaya bahwa Santi akan mengalami takdir kematian secepat itu. Rasanya baru kemarin aku bertemu dengannya, mengajaknya berbicara. Tapi, apa mau dikata, semua itu sudah menjadi kehendak yang Maha Kuasa. Aku hanya berdoa semoga Santi mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya.
Lalu sekitar jam 3 sore, aku pergi ke rumah Santi untuk melayatnya dan menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga Santi. Aku pun masuk ke dalam rumah Santi. Aku melihat Santi terbaring dengan tubuh ditutupi kain batik berwarna coklat. Aku pun tak sanggup melihatnya, lalu aku pun keluar dengan berurai air mata.
Rasa sedih dan kecewa bercampur jadi satu. Aku benar-benar merasa kehilangan sosok sahabat terbaik dalam hidupku. Lalu aku pun pergi ke tempat dimana Santi akan dimakamkan, agar aku bisa menyaksikan sekaligus melepas kepergiannya untuk terakhir kali sebelum ia menghadap kepada Sang Ilahi, serta mendoakan agar ia diterima di Sisi Allah yang Maha Kuasa.
“Selamat jalan Santi, semoga kamu bahagia di alam sana”
Tentang BK
Bimbingan dan Konseling
Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan konseling. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang didalamnya terkandung beberapa makna. Sertzer & Stone (1966:3) menemukakan bahwa guidance berasal kata guide yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan, menentukan, mengatur, atau mengemudikan).
Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan konseling. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang didalamnya terkandung beberapa makna. Sertzer & Stone (1966:3) menemukakan bahwa guidance berasal kata guide yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan, menentukan, mengatur, atau mengemudikan).
Prayitno dan Erman Amti (2004:99) mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sementara, Winkel (2005:27) mendefenisikan bimbingan: (1) suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan informasi tentang dirinya sendiri, (2) suatu cara untuk memberikan bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya, (3) sejenis pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat dan menyusun rencana yang realistis, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan diri dalam lingkungan dimana mereka hidup, (4) suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan.
I. Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya (self acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self direction) dan kemampuan untuk merealisasikan dirinya (self realization) sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah dikemukakan bahwa “;;Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan”;;.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa bimbingan pada prinsipnya adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Sedangkan konseling menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:105) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Sejalan dengan itu, Winkel (2005:34) mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus. Dengan kata lain, teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli/klien.
Sejarah Lingkungan : Sejarah Desa Mutih Kulon
Menurut kaul masyhur, dahulu kala (betepatan dengan Pemerintahan Ratu Kalinyamat-JEPARA) datang Seorang Dai dari Hadra Maut (Yaman) di desa MUTIH KULON.
Beliau adalah Syeikh Maulana Abdur Rahman Al-bar, atau masyarakat setempat menyebutnya dengan Mbah Maulono.
Waktu itu desa masih berupa belantara dan tertutup rerimbunan pohon. Dengan sabar beliau membuka lahan dan merasa nyaman disana.
Hingga Suatu hari Ratu Kalinyamat kehilangan Kijang Kencana. Merasa gelisah, Ratupun mengadakan sayembara dengan bunyi:
BARANG SIAPA YANG MENEMUKAN KIJANG KENCANANYA MAKA AKAN DIBERI HADIAH.
Para prajurit dan utusan pun berbondong-bondong mencari Kijang Kencana Sang Ratu. Hingga disuatu tempat mereka menemukan Kijang Kencana ada bersama Mbah Maulono.
Prajurit dan Utusan pun segera menyampaikan apa yang disayembarakan Ratu kepada Mbah Maulono.
Namun sayang, para prajurit dan utusan itu salah dengar.
Harusnya YANG MENEMUKAN KIJANG KENCANA ITU DIBERI HADIAH. Namun mereka mendengarnya: YANG MENEMUKAN KIJANG KENCANA ITU HARUS DIBUNUH.
Mendengar penuturan para prajurit dan utusan, Mbah Maulono hanya pasrah, dan mempersilahkan prajurit membunuhnya dengan syarat nantinya harus dimakamkan di tanah yang wangi dan tawar airnya.
Setelah menciumi jengkal demi jengkal tanah ahirnya prajurit itu menemukan tempat yang dimaksud. Dan di tempat inilah mbah Maulana ditewasi.
Betapa terkejutnya mereka mendapati darah Mbah Maulana berwarna putih dan mengalir kearah barat (kulon). Hingga ahirnya mereka sepakat menakan tempat itu dengan MUTIH KULON.
Setelah itu prajurit kembali ke istana dan menyampaikan kepada ratu tentang tugas mereka. Namun betapa marah besarnya Ratu dan tak habis pikir ini terjadi.
Ahirnya Ratu pun mengecek ke TKP. Dan betapa menyesalnya Beliau tentang kesalahan ini. Ternyata sebelumnya Ratu pernah melihat sosok Mbah Maulana dan sempat naksir kepadanya. (Wallahu A'lam)
TKJ
Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) adalah program keahlian yang bertujuan membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten dalam merakit, menginstall program, merawat dan memperbaiki komputer serta jaringannya.
Siswa TKJ (meskipun belum tamat) mampu bekerja sebagai teknisi komputer dan administrator jaringan di toko/ servis komputer, kantor, hotel, bank atau ISP baik di tingkat lokal (nasional) maupun luar negeri.
TKJ merupakan program keahlian baru di Sekolah-sekolah Menengah Kejuruan (SMK), baik Negeri ataupun Swasta sejak tahun 2004. Wajar jika masyarakat belum banyak mengetahui/memahaminya. Meskipun baru, siswa TKJ SMK diakui kemampuannya oleh kalangan dunia kerja.
TKJ merupakan program keahlian baru di Sekolah-sekolah Menengah Kejuruan (SMK), baik Negeri ataupun Swasta sejak tahun 2004. Wajar jika masyarakat belum banyak mengetahui/memahaminya. Meskipun baru, siswa TKJ SMK diakui kemampuannya oleh kalangan dunia kerja.
Sejak terbitnya kebijakan pemerintah bahwa sekolah kejuruan (dulu SMEA, STM, SMKK, dll) berubah nama menjadi SMK, menimbulkan konsekuensi bahwa setiap SMK memiliki kewenangan yang sama untuk membuka jurusan (bidang keahlian) / prodi (program keahlian) baru atau lebih populer dengan istilah re-engineering.
Program keahlian yang sudah tidak banyak dibutuhkan oleh dunia usaha/industri secara perlahan akan ditutup dan dibuka program keahlian baru sesuai kebutuhan dunia kerja. Dengan demikian tidak ada lagi perbedaan antara SMK eks SMEA, STM, SMKK atau lainnya. Setiap SMK dapat membuka program yang dulunya hanya ada di sekolah kejuruan lain. Sebagai contoh SMK eks SMEA boleh membuka jurusan (bid. keahlian) teknik seperti TKJ, multimedia, elektro, dll. Sebaliknya SMK eks STM boleh membuka tata boga, tata busana ataupun kecantikan.
SMK biasanya memiliki Visi dan Misi untuk mencapai tujuan pembelajarannya.
Visi
Mewujudkan tenaga profesional bidang teknik komputer dan jaringan, yang memiliki keunggulan lokal dan mampu bersaing di pasar global.
Misi
*Menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas dengan pelayanan prima
*Melaksanakan sertifikasi baik tingkat nasional maupun internasional
*Menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan industri dalam pelaksanaan praktik serta penyerapan tamatan
*Menciptakan & mencarikan peluang kerja
*Melaksanakan sertifikasi baik tingkat nasional maupun internasional
*Menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan industri dalam pelaksanaan praktik serta penyerapan tamatan
*Menciptakan & mencarikan peluang kerja